f Penulisan Ilmiah Dalam Mata Pelajaran Biologi | Biologi

Penulisan Ilmiah Dalam Mata Pelajaran Biologi

Biohikmah- Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat penting, karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis.

Bahasa yang digunakan dalam tulisan ilmiah adalah bahasa Indonesia ilmiah.
Bahasa Indonesia yang digunakan didalam tulisan ilmiahbternyata tidak selalu baku dan benar, banyak kesalahan sering muncul dalam tulisan ilmiah.


Bahasa Tulis Ilmiah
Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah.

Ciri Ragam Bahasa Tulis
(1) Kosakata yang digunakan dipilih secara cermat,
(2) Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
(3) Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
(4) Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.


Ciri Ragam Bahasa Ilmiah

CENDEKIA, LUGAS, JELAS, FORMAL, OBJEKTIF, KONSISTEN,
BERTOLAK DARI GAGASAN, SERTA RINGKAS, DAN PADAT.


Cendekia

Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, 
sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.

Contoh 1:
     Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi serapan hara fosfor oleh tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan fosfor yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal.


Contoh 2:
Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada akar tanaman inang akan meningkatkan serapan hara fosfor melalui hifa eksternalnya.

Kalimat pada contoh 2 secara jelas mampu menunjukkan hubungan sebab-akibat, tetapi tidak terungkap jelas pada contoh 1.

                    Contoh 3 : penyimpulan, pemaparan, pembuatan, dan pembahasan.

        Contoh 4 : simpulan, paparan, buatan, dan bahasan

Kata pada contoh 3 menunjukkan suatu proses, sedangkan pada contoh 4 menunjukkan suatu hasil. Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah, dapat menggunakan kedua bentuk kata pada contoh 3 dan contoh 4.



Contoh 5:
Virus pada tanaman tembakau karena sulit dikendalikan, maka harus dilakukan    pengawasan sejak dalam pembibitan.

Contoh 6:
Virus pada tanaman tembakau sulit dikendalikan, maka harus dilakukan pengawasan sejak dalam pembibitan.

Contoh 7:
Peneliti mikoriza terdiri dosen berbagai bidang ilmu.

Contoh 8:
Peneliti mikoriza terdiri atas dosen berbagai bidang ilmu.



Lugas

Paparan bahasa yang lugas akan menghindarkan dari kesalahpahaman dan kesalahtafsiran isi kalimat. Penulisan yang bernada sastra dalam karya ilmiah harus dihindari.

Contoh 9:
Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan ringan sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada di awang-awang.

Contoh 10:
Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan berfikirnya menjadi menurun.


Jelas

Gagasan akan mudah dipahami apabila (1) dituangkan dala bahasa yang jelas dan (2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang panjang.

Contoh 11:
         Struktur cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas dan berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar, misalnya dalam kompetisi dalam memanfaatkan karbohidrat, karena cendawan pembentuk mikorisa sangat tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang sebagai sumber energinya serta kapasitas dan mekanisme CPM dalam menyerap hara hanya akan dievaluasi dari asosiasinya dengan tanaman inang.
Contoh 12:
          Struktur Cendawan Pembentuk Mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas dan berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar, misalnya dalam kompetisi dalam memanfaatkan karbohidrat. Cendawan pembentuk mikorisa sangat tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang sebagai sumber energinya. Kapasitas dan mekanisme CPM dalam menyerap hara hanya akan dievaluasi dari asosiasinya dengan tanaman inang.

Formal

Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata, dan kalimat.

Contoh 13:
Kata Formal:                              Kata Nonformal:
wanita cewek
daripada ketimbang
hanya                                             cuman
membuat                                       bikin
dipikirkan                                       dipikirin
bagaimana                                     gimana
matahari                                       mentari


Tulisan ilmiah termasuk katagori paparan yang bersifat teknis.

Contoh 14:
Kata Ilmiah Teknis:                 Kata Ilmiah Populer:
modern                                     maju
alibi                                           alasan
argumen                                   bukti
informasi                                   keterangan
sinopsis                                     ringkasan
urine   air kencing

Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia.

Contoh 15:

Bentukan Kata bernada                Bentukan Kata bernada
      Formal: Nonformal:
menulis nulis
mendengarkan dengarkan
mencuci nyuci
bagaimana gimana
mendapat dapat
tertabrak ketabrak
pengesahan legalisir
Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh (1) kelengkapan unsur wajib (subjek dan predikat), (2) ketepatan penggunaan kata fungsi atau kata tugas, (3) kebernalaran isi, dan (4) tampilan esai formal. Sebuah kalimat dalam tulisan ilmiah setidak-tidaknya memiliki subjek dan predikat.

Contoh 16:
Apabila tanaman kekurangan unsur nitrogen, maka tanaman tersebut akan mengalami khlorosis.

Contoh 17:
Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen akan mengalami khlorosis.


Objektif
Sifat objektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.

Contoh 18:
Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis kiranya disebabkan oleh kekurangan unsur nitrogen.

Contoh 19:
Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan oleh kekurangan unsur nitrogen.

Kata yang menunjukkan sikap ekstrem dapat memberi kesan subjektif dan emosional. Kata seperti harus, wajib, tidak mungkin tidak, pasti, selalu perlu dihindari. Contoh 18  bersifat subjektif dan emosional, berbeda dengan contoh 19.

Contoh 20:
Mahasiswa baru wajib mengikuti program pengenalan Program studi di fakultasnya masing-masing.

Contoh 21:
Mahasiswa-baru mengikuti program pengenalan program studi di fakultasnya masing-masing.


Konsisten
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.

Contoh 22:
Untuk mengatasi bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001, masyarakat dihimbau untuk menghemat penggunaan beras dengan sistem diversifikasi pangan dan menggalakkan kembali lumbung desa.

Contoh 23:
Untuk bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001, telah disiapkan program ketahanan pangan. Masyarakat dihimbau untuk melakukan diversifikasi pangan dan menggalakkan lumbung desa.
Bertolak dari Gagasan

Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.

Contoh 24:
Penulis menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen.

Contoh 25:
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen.

Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi pada gagasan juga perlu dihindari.

Contoh 26:
Para dosen mengetahui dengan baik bahwa kurikulum sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi.

Contoh 27:
Kurikulum sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi.

Contoh 28:
Siswono Yudo Husodo (2001) menyatakan bahwa pada tahun 2000 Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 1,3 juta ton atau senilai US$305,882,353.



Ringkas dan Padat

Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.


Contoh 29:
Tri dharma perguruan tinggi sebagaimana yang tersebut pada Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Tinggi menjadi ukuran kinerja dan prosedur standar setiap sivitas akademika.


Contoh 30:
Tri dharma perguruan tinggi menjadi ukuran kinerja setiap sivitas akademika.


Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraf yang berlebihan dalam tulisan ilmiah.


Contoh 31:
Berdasarkan hasil analisis biji tanaman di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember bahwa biji kedelai tidak mengandung genetic modified organism (GMO). Dengan demikian, tidak menyalahi aturan tentang uji coba produk berbahan baku kedelai. Artinya, produk olahan berbahan baku kedelai aman bagi kesehatan manusia. Isu negatif yang selama ini berkembang bahwa kedelai mengandung GMO adalah tidak benar.

Contoh 34:
Hasil analisis biji tanaman di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember bahwa biji kedelai tidak mengandung genetic modified organism (GMO). Isu negatif yang selama ini berkembang bahwa kedelai mengandung GMO adalah tidak benar.



Kesalahan Umum 
Pemakaian Bahasa Indonesia
dalam Tulisan Ilmiah

Kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah pada umumnya berkaitan dengan (1) kesalahan penalaran, (2) kerancuan, (3) pemborosan, (4) ketidaklengkapan kalimat,
 (5) kesalahan kalimat pasif, (6) kesalahan ejaan, dan (7) kesalahan pengembangan paragraf.

Kesalahan Penalaran

Kesalahan penalaran yang umum terjadi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kesalahan penalaran intrakalimat dan antarkalimat.

Contoh 1:
Kegiatan penelitian di bidang ilmu hortikultur akan meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya persatuan dan kesatuan.

Contoh 2:
Penelitian di bidang ilmu hortikultur akan meningkatkan kreativitas mahasiswa di bidang pertanian.


Kerancuan

Kerancuan terjadi karena penerapan dua kaidah atau lebih.
Kerancuan dapat dipilah atas kerancuan bentukan kata dan kerancuan kalimat.

Contoh 3:
memperlihatkan -------   dari melihatkan dan memperlihat
memperdengarkan ----  dari mendengarkan dan memperdengar
memperdebatkan ------  dari memperdebat dan mendebatkan
memperjadikan ---------- dari menjadikan dan memperjadi
memperlebarkan -------  dari melebarkan dan memperlebar
mempertinggikan ------   dari mempertinggi dan meninggikan
dan lain sebagainya ---  dari dan lain-lain serta dan sebagainya
Contoh 4:
Penelitian yang dilakukan telah dibahas efektivitas Rhizobium terhadap serapan nitrogen oleh tanaman kedelai.

Contoh 5:
Penelitian yang dilakukan membahas efektivitas Rhizobium terhadap serapan nitrogen oleh tanaman kedelai.

Kerancuan kalimat juga sering terjadi pada redaksi perujukan. Penulis sering bingung terhadap redaksi rujukan yang berpola menurut ….. .]

Contoh 6:
Menurut Sarwanto (1999) menyatakan bahwa kenaikkan konsumsi kedelai Indonesia mencapai 9,4% per tahun, sedangkan laju kenaikkan produksi kedelai hanya 6,2% per tahun.

Contoh 7:
Sarwanto (1999) menyatakan bahwa kenaikkan konsumsi kedelai Indonesia mencapai 9,4% per tahun, sedangkan laju kenaikkan produksi kedelai hanya 6,2% per tahun.

Atau

Konsumsi kedelai Indonesia naik 9,4% per tahun, sedangkan laju kenaikkan produksi kedelai hanya 6,2% per tahun (Sarwanto, 1999).


Pemborosan

Pemborosan terjadi apabila terdapat unsur yang
tidak berguna dalam penggunaan bahasa.

Contoh 1:
Parameter percobaan yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian yang terdapat dalam penelitian yang dilakukan terdiri dari dua parameter, yaitu parameter utama dan parameter penunjang.

Contoh 2:
Parameter percobaan dibedakan menjadi dua, yaitu parameter utama dan parameter penunjang.

Contoh 3:
Nasoetion (1993) dalam makalahnya yang berjudul Berkata benar itu Baik, Berkata Arif itu Lebih Baik Lagi menyatakan bahwa pedoman kerja bagi dosen diantaranya adalah bekerja  dengan jujur dan tidak mengurangi data.

Contoh 4:
Nasoetion (1993) menyatakan bahwa pedoman kerja bagi dosen diantaranya adalah bekerja dengan jujur dan tidak mengurangi data.


Ketidaklengkapan Kalimat

Sebuah kalimat dikatakan lengkap apabila setidak-tidaknya
mempunyai pokok (subjek) dan penjelas (predikat).

Contoh 1:
Penelitian yang dilakukan menghasilkan teknologi baru tentang sistem pertanian organik.

Contoh 2:
Nitrogen pada pupuk urea yang dipergunakan untuk memupuk tanaman Jagung di sawah dan pada pupuk organik bokhasi, yang akhirnya dapat meningkatkan pertumbuha tanaman juga meningkatkan populasi mikroorganisme tanah.



Kesalahan Kalimat Pasif

Kesalahan pembentukan kalimat pasif yang sering dilakukan oleh penulis karya tulis ilmiah adalah kesalahan pembentukan kalimat pasif yang berasal dari kalimat aktif intransitif.

Contoh 1:
Berbagai kesalahan departemen teknis dalam kuartal pertama tahun 2001 berhasil diungkap melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan. 

Pertanyaan yang dapat diajukan adalah siapa yang berhasil? Benarkah yang berhasil adalah berbagai kesalahan departemen teknis?

Contoh 2:
Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan berhasil mengungkap berbagai kesalahan departemen teknis dalam kuartal pertama tahun 2001.



Kesalahan Ejaan

Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah EYD.
Kaidah ejaan tersebut tertuang dalam buku :
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Republik Indonesia Nomor : 0543a/U/1987).


Kesalahan penulisan ejaan yang sering dilakukan oleh penulis, diantaranya:
Pemisahan kata yang tidak dapat berdiri sendiri:



Contoh 1:

Salah :                       Benar :
pasca sarjana                     pascasarjana
pasca panen                    pascapanen
Tuna wisma                    tunawisma
Pramu niaga                    pramuniaga

Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah penafsiran:

Contoh 2:
Salah Penafsiran :                               Benar :
Alat pandang dengar                                 Alat pandang-dengar
Bersama anak isteri                                 Bersama anak-isteri
Buku sejarah baru                                 Buku sejarah-baru

Kata jadian berimbuhan gabung depan dan belakang ditulis serangkai:

Contoh 3:
Kurang benar :                                            Benar :
Memberi tahukan                                   memberitahukan
Dilipat gandakan                                  dilipatgandakan
Dinon-aktifkan                                  dinonaktifkan


Penggunaan huruf kapital pada huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa; berbeda dengan pada huruf pertama yang menunjuk tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

Contoh 4:
Kurang benar:                                              Benar :
Bangsa Indonesia                                                bangsa Indonesia
Suku Madura                                               suku Madura
Pisang Ambon                                               pisang ambon


Bedakan dengan:
hari Kartini                                                 Hari Kartini
hari Raya Idhul Fitri                                                 Hari Raya Idhul Fitri


Kata hubung antarkalimat
Contoh 5:
Kurang benar:                                               Benar :
Oleh sebab itu kami .........                            Oleh sebab itu, kami .........
Namun hal itu ........                               Namun, hal itu ...........
Untuk itu saudara ........                             Untuk itu, saudara ........





Penulisan lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu kata atau dua kata.


Contoh 6:
Kurang benar :                                  Benar :
Menonton 3 kali                                  Menonton tiga kali
300 ekor ayam                                    Tiga ratus ekor ayam
½ bagian keuntungan                         setengah bagian keuntungan

                  




Penulisan lambang bilangan dan singkatan pada awal kalimat.

Contoh:

Kurang benar:                      Benar :
15 orang berhasil                  Lima belas orang berhasil
250 orang tamu                     Dua ratus lima puluh orang tamu


Penulisan gelar kesarjanaan
Contoh:

Kurang benar: Benar :
DR untuk doktor Dr. untuk gelar doktor
Dr atau untuk profesi dokter dr. untuk profesi dokter
SE untuk sarjana ekonomi S.E. untuk sarjana ekonomi
SH untuk sarjana hukum S.H. untuk sarjana hukum
MM untuk magister manajemen M.M. untuk magister manajemen



Penulisan unsur serapan
Contoh:

Bahasa asli: Kurang benar: Benar:
analysis analisa analisis
chromosome khromosom kromosom
technique tehnik teknik
quality kwalitas kualitas






Kesalahan Pengembangan Paragraf

Paragraf yang digunakan dalam tulisan ilmiah mempunyai tiga syarat, yaitu (1) kesatuan, (2) kesistematisan dan kelengkapan, dan (3) kepaduan.

Contoh 1:
          Proses pembentukan formasi bintil akar merupakan rangkaian interaksi yang komplek antara Rhizobia dan akar tanaman (1). Awalnya, tanaman mengeluarkan senyawa yang secara kemotaktis menarik bakteri ke rhizosfer dan memper¬silakan bakteri untuk berkembang biak (2). Lektin (protein tanaman) menjadi mediator agar rhizobia dengan mudah menempel pada rambut akar (3). Akar tanaman, selama proses pembentukan bintil akar, mengeluarkan tryptophan yang akan dioksidasi oleh rhizobia menjadi IAA (4). Untuk penambatan nitrogen secara aktif, asosiasi rhizobia-tanaman memerlukan berbagai senyawa organik dan inorganik. Molibdenum (Mo) dalam jumlah kecil diperlukan dan merupakan bagian penting dari enzim nitrogenase (5).


Gagasan pokok paragraf pada contoh 1 adalah proses pembentukan formasi bintil akar pada interaksi antara Rhizobia dan akar tanaman. Kalimat ke-5 tidak relevan dengan gagasan
pokok paragraf walaupun secara sepintas mendukung gagasan pokok paragraf.



Contoh 2:
Masyarakat desa, pada umumnya akan berpendapat bahwa kehidupan di desa merupakan kehidupan yang sudah tidak layak di masa sekarang (1). Justru, kehidupan masyarakat desa merupa¬¬kan suatu kehidupan yang damai dan tenteram (2). Desa, sebenarnya menyimpan potensi besar yang harus dimanfaatkan oleh masyarakat desa sendiri (3). Pendapat tersebut menyebab¬kan masyarakat desa yang beranggapan salah tersebut segera meninggalkan desanya dengan harapan dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik sehingga banyak orang desa malu kembali ke desanya dan bahkan rela untuk menjadi tunakarya dan tunawisma di kota (4).


Urutan kalimat dalam paragraf di atas sebaiknya (1), (4), (3) dan (2).
Paragraf yang baik juga mempunyai jalinan yang erat antaride, dan antarkalimat pendukungnya.





0 Response to "Penulisan Ilmiah Dalam Mata Pelajaran Biologi"